Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Backpacking Thailand: Intercut Short Stories IV

Arai wa?! (Part 2) (End) 3 Maret 2012 #cerita sebelumnya ( klik! ) Mata saya lekat melihat keluar jendela. Sementara kereta api yang meluncur tak begitu kencang, semakin membuat saya menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan -atau malah menjadi bosan dan terjerembab lamunan? Kalau saya perhatikan suasana pemukiman nya tak jauh berbeda dengan keadaan di Indonesia. Ah, saya jadi merindukan rumah. Angin merasuk ke dalam ruang seiring laju kereta api. Berhembus menyapa kami dan bangku-bangku kosong yang belum terisi penumpang, termasuk bangku di hadapan kami. Cahaya matahari yang menembus melalui jendela sedikit menyilaukan pandangan saya. Beberapa penumpang lain yang mengalami hal sama, menaikkan tabir penutup jendelanya. Saya memilih untuk bertahan, karena lubang jendela inilah satu-satunya sumber hiburan bagi saya untuk membunuh waktu dalam perjalanan panjang menuju Thailand utara yang baru saja dimulai...

Backpacking Thailand: Intercut Short Stories III

Arai wa?! 3 Maret 2012 "Nam yen kha... gujes..gujes... Nam yen kha... gujes..gujes..." Begitulah suara asongan yang mondar-mandir menawarkan minuman dingin di dalam gerbong diselingi suara derap laju kereta api. *nam = minuman; yen = dingin #LearnThai Saya dan Indra sedang dalam perjalanan dari Bangkok menuju Chiang Mai. Kami mengendarai si kuda besi sebagai moda transportasi. Jangan dibayangkan kami tengah guling-guling di atas matras empuk sleeper train -jenis kereta api yang direkomendasikan untuk para traveler yang menempuh perjalanan jarak jauh. Karena masih dalam masa penghematan, kereta api express kelas tiga tentu menjadi pilihan. ***

Festival Bau Nyale

Mengapa saya ingin pergi mengunjungi Lombok? Sejauh yang saya ketahui tentang pesona wisatanya, Lombok menawarkan keindahan pantai Senggigi yang tersohor sebagai primadona di bagian barat pulau ini. Bila mau    bergeser lebih ke barat lagi, di sana terdapat pulau-pulau kecil bernama depan Gili dengan pantai-pantainya nan eksotis. Membawa kita seperti berada di surga katanya. Belum lagi keberadaan gunung api tertinggi kedua di Indonesia, Gunung Rinjani, yang menaungi dengan kabut magisnya. Jangan lupa untuk menyambangi Segara  Anakan, danau di ketinggian 2000 mdpl di tengah Gunung Rinjani. Lombok memang mempunyai panorama alam berupa pantai dan gunung yang spektakuler. Namun, satu hal yang menggelitik keingintahuan saya. Festival Bau Nyale. Tradisi perburuan cacing yang saya ketahui dari mata kuliah Budaya Nusantara. Upacara Bau Nyale sendiri merupakan ritual adat yang diyakini dapat mendatangkan kesejahteraan. Masyarakat pun beramai-ramai turun ke pantai pada dini hari untuk menan

Backpacking Thailand: Intercut Short Stories II

M.B.K "Menunggu Berharap Kepastian" 3 Maret 2012 "ku akan menanti... meski harus penantian panjang..." Seringkali saya menghibur diri dengan mendendangkan potongan lirik dari single pertama Nikita Willy tersebut di kala saya harus menunggu. Mungkin terdengar aneh. Tapi setidaknya saya bisa meyakinkan diri sendiri untuk bersabar hingga apa yang ditunggu tiba. ***

Backpacking Thailand: Intercut Short Stories I

50/15 3 Maret 2012 Ini adalah salah satu perjalanan impian saya. Saya tidak boleh menyerah pada keadaan begitu saja... M emasuki hari keempat penjelajahan kami di Thailand secara jujur saya katakan bahwa... kami masih ragu untuk melangkah. Ya, masalah finansial menjadi isu utama. But, show must go on dude... Apa yang tengah kami hadapi merupakan pembelajaran sangat berharga. Sebuah tantangan yang mungkin memang selalu dihadapi oleh traveler on budget macam kami ini. Yap! Pagi itu kami masih saja bermalas-malasan di atas kasur. Mager ... (males gerak) banget! Entah karena kecapaian atau memang tak ingin rasanya menjalani hari dan menghadapi kenyataan. Ayolah, jangan bertindak bodoh! Seperti kata Trinity, “worrying gets you nowhere!” Karena dikejar jadwal check out maksimal jam 11 siang, jadilah kami akhirnya beranjak dari kasur dan bergantian pergi mandi juga membereskan backpack kami. Sebelum jam 11 kami pun sudah meninggalkan penginapan. What's next?

Backpacking Thailand: when culture and modernization coexist in harmony

2 Maret 2012 Part 3:   love to make a friend Adegan tokoh vilain yang tengah memukuli seekor kucing hitam mencuri perhatian saya. Saya sedang menonton tayangan serial "Lakorn" Thailand atau biasa disebut dengan sinetron di Indonesia. Rasa ingin tahu saya mengenai kelanjutan ceritanya membuat saya tidak berganti saluran televisi. Begitu si kucing malang terkapar tak berdaya usai dipukuli, perempuan berparas cantik namun antagonis itu pergi dan menghilang di balik pintu. Lalu tanpa terduga, tokoh perempuan lain yang tak kalah cantiknya datang menghampiri dan langsung menangis sedih melihat keadaan si kucing tadi. Saya atau bahkan Anda pun saya rasa mengenali aktris yang satu ini. Pemilik nama lengkap Pimchanok  Leuvisadpaibul, atau yang biasa disapa Baifern, adalah pemeran Nam dalam film komedi romantis Thailand "Crazy Little Thing Called Love" yang sempat happening banget di seantero tanah air Indonesia dan pastinya berhasil membuat banyak pria jatuh hati