Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

5 FAKTA Pendakian Gunung Rinjani

Masih edisi side stories #mendadakrinjani kali ini gue bakal cerita beberapa fakta di balik pendakian kami ke Gunung Rinjani. Berdasarkan pengalaman dan informasi yang gue peroleh selama perjalanan, terungkap hal-hal yang baru gue tahu bahwa mengunjungi Rinjani tidak melulu soal keindahan alamnya .   Tahukah kamu? SINYAL! tiap istirahat cek sinyal | dok. pribadi Rasanya sinyal menjadi hal yang paling dicari di zaman digital seperti sekarang ini. “ Kalau di sini, X*L rajanya ”, begitu kata salah seorang warga setempat. Benar saja, saat berada di Sembalun gue mati gaya karena nggak dapet sinyal, kebiasaan ngandelin mobile wif i ‘temanpintar’ sih. Telko*msel boleh dibilang punya coverage sinyal nomor dua lah. Sedangkan Indo*sat juga bisa kok kalau ada sinyal nyasar yang kebawa angin. Eh tapi bener lho, sepanjang pendakian mungkin sinyal bakal nggak stabil, hilang timbul gitu terbawa angin. Pelawangan Sembalun dan Pelawangan Senaru memiliki tiang pemancar seh

Gara-Gara (Larangan) Tripod (Masuk Kabin Pesawat)

Namanya juga impulsif dan spontan, pasti ada aja ‘kejutan-kejutan’ sepanjang perjalanan. Anggaplah ini sebagai side stories atau cerita di balik layar #mendadakrinjani di postingan sebelumnya . Jadi, gue bakal ngulik hal-hal yang nggak seindah yang terlihat dalam pendakian Gunung Rinjani. Razia di bandara | dok. pribadi Perasaan gue campur aduk, excited tapi sekaligus juga deg-degan. Padahal gue udah duduk di ruang tunggu Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang, menantikan penerbangan menuju Lombok bersama kawan-kawan. Kami bermaksud untuk mendaki Gunung Rinjani, dalam kesepakatan dan berkeputusan yang serba dadakan. Banyak yang bilang kalau bikin acara dadakan kemungkinan realisasinya lebih besar dibandingkan acara yang direncanakan jauh-jauh hari. Gue pun lebih sering melakukan perjalanan yang nggak terlalu terikat perencanaan atau persiapan matang. Tapi kan ini naik gunung. Butuh persiapan lebih –setidaknya bagi gue pribadi. Mulai dari nyiapin peralatan,

#mendadakrinjani Pendakian Impulsif Gunung Rinjani 3.726 mdpl

the impulsive traveling always brings tremendous adventure cause nothing to expect. ray of light | dok. pribadi besok kuliah libur. Yuk naik gunung! dan 48 jam kemudian takdir Tuhan membawa kami menjejakkan kaki di bumi Rinjani. Sebuah keputusan impulsif dan spontan memang. Hanya berawal dari celetukan seorang kawan saat kami makan siang bersama yang kemudian menjadi sebuah kesepakatan beberapa menit berikutnya. Semua berjalan begitu cepat. Riset minimalis bermodal cerita pengalaman kawan yang sudah pernah mengunjungi Rinjani sebelumnya. Dari mereka juga kami memperoleh kontak koordinator porter sekaligus arranger pendakian. All set, then we just flew away to Lombok! Pintu Sembalun. bismillah... | dok. pribadi Kamis, 27 April 2017 Setelah menyelesaikan proses registrasi, lanjut naik mobil pick-up yang mengantarkan kami menuju titik awal pendakian - pintu Sembalun. 9.05 start pendakian. Trek awal berupa sabana yang luas, jalur landai,