Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

(alasan tersembunyi) Mendaki Gunung Semeru 3.676 mdpl

Pernah nggak sih kelupaan sama hari ulang tahun sendiri? Kemungkinan itu tergantung bagaimana setiap orang menyikapi atau memaknai hari ulang tahunnya. Bagi sebagian orang, hari ulang tahun merupakan momen spesial yang paling ditunggu-tunggu sepanjang tahun. Bagi gue, hari ulang tahun sebagai momentum introspeksi dan perbaikan diri, apa yang udah gue jalani selama ini dan apa yang perlu gue lakukan untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi ke depannya. Umur mungkin hanya sebuah angka, tapi introspeksi dan perbaikan diri nggak harus nunggu ulang tahun dong. Gue pun jadi berpikir, bagaimana kalau gue (pura-pura) lupa sama ulang tahun sendiri, apakah gue bakal tetap berkontemplasi atas diri atau hanya akan menjalani hari tanpa hal berarti? “ Eh, mau ikut naik Semeru nggak? ”, ajakan yang menarik dari seorang kawan. “ Kapan? Berapa lama? ”, gue balik tanya. “ Seminggu setelah lebaran kita berangkat, empat hari tiga malam ”, deg! Wah, ngelewatin hari ulang tahun gue

5 FAKTA Pendakian Gunung Rinjani

Masih edisi side stories #mendadakrinjani kali ini gue bakal cerita beberapa fakta di balik pendakian kami ke Gunung Rinjani. Berdasarkan pengalaman dan informasi yang gue peroleh selama perjalanan, terungkap hal-hal yang baru gue tahu bahwa mengunjungi Rinjani tidak melulu soal keindahan alamnya .   Tahukah kamu? SINYAL! tiap istirahat cek sinyal | dok. pribadi Rasanya sinyal menjadi hal yang paling dicari di zaman digital seperti sekarang ini. “ Kalau di sini, X*L rajanya ”, begitu kata salah seorang warga setempat. Benar saja, saat berada di Sembalun gue mati gaya karena nggak dapet sinyal, kebiasaan ngandelin mobile wif i ‘temanpintar’ sih. Telko*msel boleh dibilang punya coverage sinyal nomor dua lah. Sedangkan Indo*sat juga bisa kok kalau ada sinyal nyasar yang kebawa angin. Eh tapi bener lho, sepanjang pendakian mungkin sinyal bakal nggak stabil, hilang timbul gitu terbawa angin. Pelawangan Sembalun dan Pelawangan Senaru memiliki tiang pemancar seh