Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

KONTES SEGGER

 Judul: Senyum(at) Ulang Tahun "Senyum adalah rasa syukur, cermin hati atas bahagia yang melanda."

JABODETABEK on vacation 2

Selasa, 27 Desember 2011 " Serpong adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Indonesia. Sebelum Kota Tangerang Selatan menjadi kota otonom, Serpong merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Tangerang. Di kecamatan ini terletak kota terencana ternama yang bernama Bumi Serpong Damai atau seringkali disingkat dengan "BSD" (kini disebut sebagai BSD City, yang merupakan salah satu perintis perumahan di Serpong). Selain BSD saat ini perkembangan perumahan di kawasan ini sangat pesat seiring dioperasikannya jalan Tol Antasari - BSD. Diantaranya adalah Summarecon Serpong dan Alam Sutera." - Wikipedia Sudah sering jalan-jalan ke Serpong, BSD khususnya, untuk sekadar nonton film Thailand di Blitzmegaplex. Namun, saat kesempatan lain datang seperti sekarang ini, akan lain juga ceritanya. Sebagaimana di cerita saya tentang backpacking Malang , saya pernah bercerita bukan kalau salah satu partner backpacking saya kala itu, Fahmi, beras

JABODETABEK on vacation 1

Senin, 26 Desember 2011 Karena menghabiskan liburan Natal dan Tahun Baru di rantau begini, jadilah saya mencari-cari kesibukan. Daripada mendekam di kamar, saya coba mencari alasan untuk dapat pergi melihat dunia di luar sana. Saya tak sendiri. Masih tersisa Donny, yang juga tak pulang ke daerah asal dan memilih untuk melewatkan pergantian tahun di kota metropolitan tempat banyak orang menggantung harapannya -termasuk kami, ya di sini. Kami pun bersepakat untuk nonton bareng. Lumayan buat mengisi kekosongan waktu. Hm, namun saya punya ide lain. Acara nontonnya harus beda. Nggak sekadar nonton ke bioskop terus pulang. Kalau tempat nonton di sekitaran sini udah bosen ah. ( sombong ) Gimana kalau nontonnya ke luar kota? Bisa sekalian jalan-jalan. Hehe Pukul 09.25 saya mengemudikan sepeda motor boleh minjem dari Kukuh yang kebetulan motornya nganggur di kosan karena ditinggal pulang kampung. Donny turut serta membonceng di belakang. Menembus jalanan Bintaro ke arah Pondok Pina

Inikah Rasanya... (3)

Day 3 Kamis, 22 Desember 2011 Hari spesial. Hari yang saya nantikan. Hari Ibu. Saya mungkin belum menjadi anak ibu yang baik. Bahkan untuk sekadar mengungkapkan kata sayang aja masih malu. Jadilah kemarin nyempetin bikin rekaman nyanyiin lagu ' Cinta untuk Mama ' pas karaokean bareng temen. Niatnya sih dipersembahin buat emak tercinta pas hari Ibu ini. hehe Tapi biar juga diupload ke social media emak juga nggak bakal tahu. At least udah usaha memberitahu ke seluruh dunia kalau saya sayang ibu :) Akhirnya pagi itu saya mengirimkan ucapan untuk ibu lewat pesan singkat. to: ibu (081233xxxxxx) Selamat Hari Ibu, semoga terus menjadi ibu terbaik untuk kami, ibu yang pengertian dan selalu mendoakan kami :) Tak berapa lama ada balasan pesan singkat dari beliau. from:  ibu (081233xxxxxx) terima kasih nak, atas doamu semoga Allah meridhoi amin... Terharu juga sih, tapi nggak sampe mewek loh. Hehe lumayan jadi mood booster nih. Begitu menengok ke arloji sek

Inikah Rasanya... (2) part 3

Day 2 Rabu, 21 Desember 2011 Sayang rasanya untuk mengakhiri kebersamaan ini terlalu dini. Hari ini masih menyisakan beberapa jam sebelum sang surya kembali ke peraduannya. Lundu mengusulkan untuk nonton film bareng di kosan Dicky seperti yang sudah-sudah. Memang belakangan ini kami (saya, Lundu, Dicky, Langun, Bagir, dan Rein) sudah beberapa kali nonton bareng di kamar kosan Dicky yang disulap jadi bioskop kecil. Berawal dari iseng bikin acara nonton bareng film horror Thailand "The Victim" yang dilanjutkan pesta kejutan kecil untuk ulang tahun Langun saat itu, berlanjut ke acara nonton bareng "Tales of Terror" -film kumpulan cerita misteri dari Jepang- di lain kesempatan. Adalagi nonton bareng "Saranae Siblor" dan "Haunting Me" film bergenre komedi kacau balau ala Negeri Gajah Putih juga. (Sayang waktu itu saya melewatkannya karena harus mempersiapkan penampilan untuk persentasi mata kuliah Budaya Nusantara sebagaimana saya ceritakan di

Inikah Rasanya... (2) part 2

Day 2 Rabu, 21 Desember 2011 10.26 Saya sudah berada di gedung L. Segera saya mengikuti Tengku, teman sekelas saya, menaiki tangga menuju lantai dua di mana berjajaran ruang kelas lengkap dengan perangkat komputernya. Kalau dipikir-pikir, kepagian juga ya datang jam segini. Kelas sebelah pun belum keluar dari ruang 207 yang nantinya juga  digunakan untuk kuliah Komputer Audit sesi berikutnya. Saya dan Tengku pun menunggu di bangku dekat tangga tak jauh dari ruang itu. Kemudian Gede datang menyusul. Wah, ini mereka pada rajin ya jam segini udah stand by bersiap masuk kelas -bisa jadi mereka lebih takut disuruh nyanyi atau menceritakan kembali kisah cintanya di depan kelas kalau sampai terlambat. 11.00 Kelas Komputer Audit pun dimulai. Wah, bener ampuhlah ancaman sanksi nyanyi atau berbagi cerita cinta bagi si terlambat. Teman-teman sudah hadir semua (* applause ), eh kecuali Asri yang belakangan baru masuk kelas ketika bapaknya membuka tanya-jawab sebelum presentasi ke

Inikah Rasanya... (2) part 1

Day 2 Rabu, 21 Desember 2011 06.20 Rasanya malas untuk beranjak dari kasur. Pagi ini bakal ada pengarahan Praktek Kerja Lapangan untuk mahasiswa Akuntansi di Gedung G. Saya pun melangkah gontai menuju kamar mandi, bersih diri biar wangi nggak lupa gosok gigi. 06.45 Penampilan udah rapi, rambut udah klimis, pakai sepatu dan bergegaslah saya jalan kaki menuju kampus. Padahal udah dijarkom sih sebenernya, kalau kami disuruh kumpul jam 06.30, tapi baca timeline kebanyakan temen kelas lain kok pada nge- tweet kalau acaranya jam 07.00 ya sudahlah saya ikutan yang jam 07.00 aja. hehe 07.00 Sesampainya di kampus, suasana masih cukup lengang. Masih ada yang belum masuk gedung. Belum mulai nih, pikir saya. Namun, saat memasuki gedung G, ternyata pengarahan sudah dimulai dan nampak teman-teman sudah duduk dengan antusias mendengarkan pembicara yang berceloteh di depan, sedang beberapa yang lain berdiri di belakang barisan bangku. Yah, rupanya banyak juga yang telat, nggak

Inikah Rasanya... (1)

Day 1 Selasa, 20 Desember 2011 Hari ini cukuplah bikin saya excited karena saya dan rekan sekelompok saya akan mempresentasikan kebudayaan Dayak dalam mata kuliah Budaya Nusantara. Beberapa waktu belakangan kami memang sering kumpul bersama mempersiapkan karya terbaik kami untuk ditampilkan di depan kelas hari ini. Jam 06.00 Bangun tidur kebiasaan mantengin layar ponsel, buka twitter, bacain mentions yang masuk. Paling salut deh buat Indra yang nge- tweet foto perisai dayak yang motifnya digambarnya sendiri. "Baru jadi satu neh.. (ˇ_ˇ'!)" di bawah tweet ini tertera waktu pengirimannya, 5 hours ago (it means, Indra ngetweet ini sekitaran jam 1 dini hari tadi.

sumpah mas, bukan saya!

Pagi itu entah mengapa 2 mata kuliah yang terjadwal ditiadakan. Ya sebagai mahasiswa yang bergolak darah mudanya, nggak mau dong menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Teman sekelas yang lain pun sudah mulai heboh merencanakan acara apa dan ke mana kita hari ini selagi jadwal kuliah kosong. Lundu pun mengambil inisiatif untuk mengirimkan sms jarkom (jaringan komunikasi) berisi pilihan acara jalan kemana dan/atau ngapain ke teman-teman sekelas. Feedback -nya, akan diambil suara terbanyak dan direalisasikan untuk menghabiskan waktu luang yang ada secara bersama-sama. Berdasarkan perhitungan hasil voting dari balasan sms yang diterima Lundu diperoleh hasil: KARAOKE!

Backpacking "MALANG" part 5 (3) [end]

Day 6 Best Moment... "Hm, memasuki bagian ending gini sayang banget rasanya untuk mengakhiri cerita ini. Tapi bagaimana lagi? Harus ada akhir dari sebuah permulaan. Setidaknya, sedikit catatan perjalanan ini bisa menjadi pengingat atas apa yang telah dilewati. Sebuah pengalaman dan kebersamaan yang tak ternilai harganya..." Dari JP2 berlanjut ke Batu Night Spectacular (BNS). Rupanya jalan kaki masih menjadi pilihan favorit kami dalam perjalanan ini. Kembali kami turun ke jalan, menyusuri aspal ditemani semilir angin gunung sore itu. Sengaja kami bercakap-cakap di sepanjang jalan demi membunuh waktu mencoba berpaling pada fakta, jalan kami masih panjang. Rasa letih sudah mulai bergelanyutan rupanya. Apalagi BNS yang menurut asumsi kami cukup dekat dengan lokasi JP2 tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya. Rasanya benar-benar jauh... Ada kali kurang 1km barulah terlihat di kejauhan pohonan depan BNS melambai-lambai. Ada secercah harapan! Namun kami berbelok ar

Backpacking "MALANG" part 5 (2)

Day 6 Best Moment Puas menghabiskan waktu di JP1 , kami berempat segera melangkahkan kaki keluar lokasi JP1, berjalan kaki menuju JP2. "What? Jalan kaki? " Iya! Lokasi JP2 menurut Sadam sih nggak jauh dari JP1. Masih bisa dijangkau dengan jalan kaki. Tapi kebanyakan orang lebih merekomendasikan naik ojek saja. Abisnya waktu itu belum ada semacam shuttle bus gitu yang bisa nganterin pengunjung dari JP1 ke JP2 dan sebaliknya. Kami lebih memilih untuk berjalan kaki karena, pertama takut ditipu tukang ojek. hehe Secara kami belum tahu tarif pastinya berapa. Kedua, pertimbangan cerita. Biar jadi cerita ya mending jalan kaki aja, toh belakangan di perjalanan kita mengelilingi kota Malang udah banyak pengalaman jalan kaki kan? hihi Ya, pokoknya bolang abis lah tampang kami waktu itu. Jalan bergerombol di bawah terik mentari siang itu, kami terus menyusuri pinggiran jalanan yg tak begitu ramai lalu lintasnya namun cukup berdebu. ( watch out! ada eek kudanya)

Backpacking "MALANG" part 5 (1)

Day 6 Best Moment "17 Agustus tahun 45.. itulah hari kemerdekaan kita.. hari MER-DE-KA! nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa IN-DO-NE-SI-A, MER-DE-KA!!!" ♪ Ya, hari ini adalah hari peringatan kemerdekaan negeri ini yang telah genap berusia 66 tahun. Meskipun belum banyak yang bisa kami berikan untuk negeri ini, tapi paling tidak memulai dari diri sendiri dengan hal kecil, seperti berbuat kebaikan untuk orang lain, bisa  menjadi sebuah langkah awal untuk membangun tanah air yang lebih baik. 17 Agustus 2011, Kawasan Balai Kota sudah dari kemarin mulai dipersiapkan untuk perhelatan upacara akbar pagi ini. Arus lalu lintas pun dialihkan karena jalanan sekitaran Balai Kota ditutup. Eh, Ardha jadi ikut upacara nggak ya? hihi Bagaimana dengan kami? Kami sangat bersemangat! Kami berencana untuk... bukan, bukan untuk ikut upacara 17-an, tapi semacam one day tour ke beberapa lokasi wisata terkenal. ( Jiwa Nasionalisme kami patut dipertanyakan '?'

Backpacking "MALANG" part 4 (2)

Day 5 Unbreakable Usai menunaikan solat Dzuhur di Masjid Agung kota Batu kamipun bergegas untuk kembali ke Malang. Karena Danto dan Fahmi hendak beli oleh-oleh, akhirnya atas usul dari Ardha destinasi kami selanjutnya adalah daerah Blimbing. Lalu lintas hari itu cukup ramai lancar, ada kalanya saya kehilangan Ardha dari pandangan saya. Ketika Ardha lebih dulu berhasil menembus crowded -nya lalu lintas siang itu, dia menunggu di pinggir jalan dan kembali mengemudikan motornya ketika saya datang menyusul. Namun entah mengapa, ketika mulai memasuki kawasan Dinoyo (kawasan yang terkenal sebagai biang macet) Ardha benar-benar lepas dari pandangan saya. Tapi saya masih tenang-tenang aja. Toh tujuan kami jelas, ke daerah Blimbing. Ya bisalah ntar ketemu di sana. Sama-sama tahu jalan ini. Saya pun terus melaju dengan percaya diri mengemudikan motor menuju ke Pasar Blimbing. Sesampainya di sekitaran Pasar Blimbing, saya meminta Danto untuk coba menghubungi Fahmi menanyakan keberada

Backpacking "MALANG" part 4 (1)

Day 5 Unbreakable Selasa, 16 Agustus 2011 Hari ini Bapak saya ulang tahun. Lewat pesan singkat saya kirim ucapan dan doa untuk Bapak. Tapi dari SMS balesan yang saya dapat, justru Bapak lebih banyak mendoakan bermacam hal untuk saya. Terima kasih Bapak :) back to topic Hari ini kami berencana untuk berwisata alam. Kalau di Malang kota sendiri sih susah lah menemukan objek wisata alam. Mau nggak mau yang terdekat ya harus meluncur ke kota Batu. How do we go there? Ardha siap untuk mengantarkan kami :) Bonceng tiga? Nope! Sehari sebelumnya saya sudah mengabari Sadam bahwa hari itu saya akan mengambil alih kendali atas matic hitam kesayangannya. Bukan dibeli, dipinjam aja selama jam kerja. Oiy, Sadam kala itu tengah sibuk menjalani Praktek Kerja Lapangan di Kantor Bea Cukai Malang. Daripada motornya nganggur di parkiran aja, mending saya bawa buat modal keliling kota. Hehe Jadilah pagi itu rela (memaksa) bangun pagi terus mandi di bawah dinginnya guy

Backpacking "MALANG" part 3

Day 4 Hm…I have no idea Hari itu rasanya malas beranjak dari kasur. Abis sahur pada balik tidur. Nggak usah ditanya lagi, pastilah kami bangun siang. Mungkin efek JALAN KAKI kemaren. Tenang, selanjutnya jalan kaki akan jadi trend perjalanan kami berikutnya. Haha Morning sunshine… Entah jam berapa kala itu kami terbangun dari tidur. Yang jelas sebelum jam 12 siang ini kami harus check out . Padahal kita belum nemu penginapan buat hari itu. Tapi katanya ada temen Fahmi, yang anak kampus kita juga sih tapi belum saling kenal aja, mau datang membantu. Bahkan kami ditawari untuk menginap di rumahnya. Ya, dia native . Jujur awalnya kami excited banget ada tawaran itu. Secara pengeluaran akomodasi bisa diminimalisasi sampe NOL. Tapi kemudian akal sehat kami menyadarkan kami untuk tahu malu. Bukan maksud gengsi atau jual mahal nih, tapi kan malu juga numpang di rumah orang. Bacpacker gak sebegitunya juga kali ya… Kecuali kaya jejaring Couchsurfing yang emang menyediakan hos

Backpacking "MALANG" part 2

Day 3 and the journey was begun... Pagi itu tak sabar rasanya menjalani hari ini. Ya, pagi ini kita bertiga (Hepi, Danto, Fahmi) akan bertolak ke Malang. Guess what? Kami bertiga memutuskan untuk naek kereta api ekonomi tujuan Malang. Karena apa? Hm, pertama kita kan emang niatnya mbolang ala backpacker jadi ya ini adalah salah satu cara kami menekan biaya perjalanan, 5.500 perak udah bisa nyampe Malang, ajaib kan? :p. Kedua, naek kereta tujuan Malang dari Tulungagung pasti nanti lewat terowongan yang berada di bawah bendungan Ir. Sutami, Karangkates di dekat perbatasan Blitar-Malang. Ketiga, sengaja aja biar Danto sama Fahmi merasakan naek kereta yang kata seorang temen "bau kemiskinan" LOL. Saat tiba di stasiun Tulungagung kepercayaan diri kami tergetar. Hari itu stasiun terlihat sangat padat pengunjung. Para calon penumpang mengekor bergerombol di depan loket yang belum buka. Kebanyakan dari mereka adalah para mahasiswa! Satu kesalahan yang tidak kami sadari,

Backpacking "MALANG" part 1

Sebagai seorang mahasiswa tak harus selalu disibukkan oleh kegiatan akademis ataupun organisasi kampus. Coba 'pergi ke luar'. Banyak hal menarik di luar sana. Apalagi di usia yang masih muda, sangat mumpuni bagi kita untuk menimba banyak pengalaman berharga. Salah satu caranya adalah TRAVELING! Entah sejak kapan saya jadi menyukai traveling . Pun belakangan minat baca saya meningkat, meskipun yang saya baca buku tentang catatan perjalanan atau semacamnya. Berikut sepenggal kisah backpacking saya dan dua rekan saya yang lain. Saat itu entah bagaimana, tercetuslah ide bagi kami bertiga (Hepi, Danto dan Fahmi) untuk mengunjungi kota terbesar kedua di Jawa Timur, Malang. Perjalanan dimulai dari kampung halaman saya, Tulungagung. Kebetulan waktu itu adalah libur kenaikan tingkat yang waktunya cukup lama karena juga bersambung dengan libur Puasa - hari Raya Idul Fitri. Jadi, karena Danto dan Fahmi masing-masing dari Ciledug sama Serpong ya sekalian aja deh saya ajak pulang k

THE BILLIONAIRE : So I am!

"Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah. Bila menyerah, selesai sudah." - TOP Ittipat About the movie: Directed by: Songyos Sugmakanan Cast: Peach Pachara Chirathivat, Walanlak Kumsuwan, Somboonsuk Niyomsiri Duration: 120 min Sinopsis: Saat usia 16, dia adalah pencandu game online. Saat usia 17, ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang. Saat usia 18, keluarganya bangkrut dan meninggalkan hutang sebesar 40 juta Baht. Saat usia 19, dia menciptakan cemilan rumput laut 'Tao Kae Noi' yang dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand. Kini, di usia 26, ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf. Namanya Top Ittipat, dan ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa. Saya hanya ingin mengutarakan pendapat saya pribadi mengenai film ini dengan menceritakannya kembali secara garis besar. Hm, film ini jauh lebih bagus dari apa yang saya bayangkan. Say