Langsung ke konten utama

snapshot!

Setiap perjalanan memiliki jalan cerita tersendiri. Bukan hanya sekadar berjalan-jalan untuk menyegarkan pikiran. Ada banyak peristiwa tak terduga yang akan terjadi. Ada banyak hal-hal baru yang akan ditemui. Senyum terkembang mana kala mencapai tempat tujuan sampai tawa cekikikan karena mengalami hal konyol di jalan, adalah suatu kenikmatan tersendiri.

Berikut beberapa potret diri saya saat 'nggembel' ke Thailand beberapa waktu lalu. Semoga menghibur, terlebih jika bisa menginspirasi... hehe just check it out!

 
boarding room T3 Soetta: i'm so excited of flying to Thailand!



I'm was excited to start this journey... Sampai check-in pun jauh sebelum jam keberangkatan tiba, haha Sampai lupa meski harus duduk lama menunggu pesawat di boarding room, rasanya tetap bahagia...
kembali ke guesthouse usai seharian mbolang di Patong
Setelah hampir seharian berkunjung ke Patong beach, saya kembali ke penginapan di kawasan Phuket Old Town untuk mengambil backpack yang kami titipkan dan kemudian melangkahkan kaki di bawah terik mentari menuju Terminal Bus Phuket, taking bus to Bangkok!
Leonardo d'Caprio ever been here!
Waktu itu sengaja mengambil jalan sedikit memutar dari jalan terdekat menuju terminal bus, demi berfoto di depan "On-On" Hotel, sebuah penginapan tua yang sangat terkenal di Phuket Town karena pernah menjadi lokasi syuting film The Beach yang dibintangi oleh Leonardo d'Caprio. Leo pernah menginap di sini loh... Cobalah menginap di kamar yang pernah dia tinggali :)

Sesampainya di Bangkok, tak sabar mengayunkan kaki menyusuri jalanan ibu kota untuk mengunjungi wat/temple dengan segala pesona magisnya yang tersebar di seantero Bangkok. Tidak heran bila ibu kota Thailand ini mendapat julukan City of Angels.

Welcome Bangkok! nah loh, papan petunjuk arahnya (?)
Karena 'terancam punah' sehubungan dengan galau finansial, saya akhirnya merapat ke Chiang Mai, Thailand Utara. I'm deeply in love with this town! Meskipun menjadi salah satu kota tujuan pariwisata karena wilayah bujur sangkar yang dikelilingi tembok kota peninggalan jaman Kerajaan Lanna, Chiang Mai tetap memberikan ketenangan tersendiri. Biaya hidup murah! :D

Hello, Chiang Mai! Hosh..! *tetap semangat gendong backpack*
Senyum palsu di bawah terik matahari sambil *gendong tas depan-belakang
Yang tak boleh dilewatkan saat mengunjungi kota dengan julukan Bunga Mawar Utara ini, adalah Wat Phrathat Doi Suthep! Kuil yang satu ini berada di ketinggian sebuah bukit, jadi selain Anda akan dimanjakan dengan keindahan arsitektur kuil dengan ornamen unik khas Thailand, Anda juga dapat menikmati city view of Chiang Mai dari atas sini. Sayang waktu itu Chiang Mai tengah diselimuti kabut tebal akibat kebakaran hutan. But it's still look beautiful! ;)

Ciye bangetlah! begaya menikmati keindahan Chiang Mai dari atas Doi Suthep
Jiaaahhh pas tampak depan langsung pada il-feel lihat 'penampakan'
Biar dikata cuaca terik, jalan-jalannya tetap lanjut... hehe Alhasil, kucel, item dan dekil keringetan, haha Gimana nggak, menuju kuil ini kita harus menaiki 300 anak tangga yang nanjak! Ditambah mentari yang setia menyinari... hihi tapi kalau nggak mau capek bisa naik lift/cable car kok, tapi nggak seru ah XD

udah mirip belum? -siapkan kaki untuk menaiki 300-an anak tangga! yosh!
Sore menjelang sementara kami masih di jalanan berkeliling kota, tetap dengan modal KAKI tentunya. hehe Layaknya perjuangan ala prajurit perang, kami berusaha untuk menemukan lokasi masjid tertua di Chiang Mai, Masjid Banhaw. Meski sempat nyasar dan hilang arah, dengan energi dari camilan rumput laut Tao Kae Noi, kembali kami menghimpun tenaga mengubek-ubek jalanan bersenjatakan GPS ponsel dan peta!

biarpun di perjalanan, tetap mampir masjid untuk sembahyang
Perjalanan berlanjut kembali ke pusat kota di kawasan bujur sangkar, di mana salah satu gerbangnya yang memiliki pekarangan yang luas, Thapae Gate, disulap menjadi lokasi bazaar setiap hari minggu malam. Beragam barang dagangan dan makanan khas Thailand diperjualelikan dengan harga yang aaaaaaa murah! -gunakan skill tawar menawar Anda *histeris sendiri* Saya jajan Papaya Salad, Indra beli Mango Sticky Rice dan bahkan menyempatkan diri merasakan nikmatnya Thai Massage dengan tarif yang sangaaaaaaaat murah! Dia jga membelikan oleh-oleh tas etnik untuk kakak perempuannya. Oiya, saya juga membeli kaos untuk baju ganti serta gelang kerajinan tangan khas Thailand Utara, yeay!

awas bisa gelap mata, belanja membabi buta! -Thapae gate bazaar

Lumayan, nih! cukup buat bekal perjalanan ;p
Malam masih panjang. Kami sengaja mengambil arah jalan utama kawasan bujur sangkar untuk kembali ke penginapan. Kami pun tenggelam di antara kerumunan luaaaarrrrrr biasa yang juga tak kalah meriah di seberang Thapae Gate, Ratchadamnoen Road Sunday Walking Market! -Indra tetiba minta dibantuin nawar 2 gelang etnik untuk kakaknya XD nah, kan... hihi

Kembali ke Bangkok! Semalaman menempuh perjalanan Chiang Mai - Bangkok dengan kereta api, begitu sampai di stasiun Hua Lampong, Bangkok, niatnya sih mau mandi di situ, tapi...hm... hehe masih belum kuat mental mandi di tempat umum! hihi Jadilah sembari menunggu kereta kami menuju Suratthani sore hari, sambil gendong-gendong backpack dan belum mandi, kami naik MRT transit di Silom berganti ke skytrain sampailah akhirnya kami turun di pemberhentian National Stadium yang dekat dengan kawasan pusat perbelanjaan MBK-Siam

Sengaja kami membawa serta backpack kami karena niatnya mau dititipkan di deposit bag MBK yang free of charge. Sayang kami kepagian, jadilah belum buka. Akhirnya kami menyusuri trotoar di depan deretan pusat perbelanjaan Siam dan iseng aja gitu coba-coba ngegaul satu per satu mal dari Siam Paragon, ke Siam Centre dan kemudian ke MBK sambil keukeuh gendongin backpack keluar masuk pusat perbelanjaan kenamaan itu, belum mandi pula! Sssttt.... rahasia yah! ;p

back to Bangkok: tempat belanja murah nih, ladies!
keukeuh ya, biar belum mandi tetep gaya!

emaaakkk! anak siapa ini norak amat dah!

belum mandi, berkeliaran di mal sambil gendong backpack, eee ketemu Britney Spears
*Beruntung bisa menikmati kecantikan Britney Spears sedekat ini! Gratis! haha

has reached the center of the world (?)
Demikianlah sedikit cerita ringkasan jalan-jalan saya mengunjungi tiga kota di Thailand, Phuket-Bangkok-Chiang Mai. Untuk kisah lengkapnya bisa mengikuti postingan blog saya yah... Terima kasih, semoga bisa menghibur dan menginspirasi Anda untuk menciptakan cerita perjalanan Anda sendiri. Salam traveling!

PS: postingan ini terinspirasi dari Rossa Indah yang mengajak untuk berbagi foto diri saat traveling :) thanks, sist...

Komentar

  1. baru nyadar banyak foto yg gw ambil selalu ada lw-nya Hep..haha

    BalasHapus
  2. iyaaaa gue juga ini ngubek-ngubek foto yang gayanya alami, eeee nemu foto-foto ini, lo diem-diem ngambil gambar gue, ngefans ya~ haha #salah
    but big THANKS to you, so i could make this post with a photographs you've taken ;)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gara-Gara (Larangan) Tripod (Masuk Kabin Pesawat)

Namanya juga impulsif dan spontan, pasti ada aja ‘kejutan-kejutan’ sepanjang perjalanan. Anggaplah ini sebagai side stories atau cerita di balik layar #mendadakrinjani di postingan sebelumnya . Jadi, gue bakal ngulik hal-hal yang nggak seindah yang terlihat dalam pendakian Gunung Rinjani. Razia di bandara | dok. pribadi Perasaan gue campur aduk, excited tapi sekaligus juga deg-degan. Padahal gue udah duduk di ruang tunggu Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang, menantikan penerbangan menuju Lombok bersama kawan-kawan. Kami bermaksud untuk mendaki Gunung Rinjani, dalam kesepakatan dan berkeputusan yang serba dadakan. Banyak yang bilang kalau bikin acara dadakan kemungkinan realisasinya lebih besar dibandingkan acara yang direncanakan jauh-jauh hari. Gue pun lebih sering melakukan perjalanan yang nggak terlalu terikat perencanaan atau persiapan matang. Tapi kan ini naik gunung. Butuh persiapan lebih –setidaknya bagi gue pribadi. Mulai dari nyiapin peralatan,

Hutan Kota Tulungagung

"Hutan kota adalah hutan atau sekelompok pohon yang tumbuh di dalam kota atau pinggiran kota. Dalam arti yang lebih luas bisa berupa banyak jenis tanaman keras atau pohon yang tumbuh di sekeliling pemukiman. Hutan kota bisa merupakan hutan yang disisakan pada perkembangan kota atau sekelompok tanaman yang sengaja dibuat untuk memperbaiki lingkungan kota." - Wikipedia

Seperti Bintang: Ada, Meski Tak (Selalu) Terlihat

“ Aku menikah tahun depan. ” Bagaimana perasaanmu mendengar kalimat itu terlontar dari mulut sahabatmu? Aku tersenyum dan membelalakkan mata. Bagiku, ini adalah salah satu berita yang menggembirakan. Meski sebenarnya bukan hal yang mengejutkan karena aku pun telah lama menantikannya. Dalam hati ingin ku teriakkan ‘AKHIRNYAAA’, tapi aku tahu suaranya bergetar saat mengungkapkan hal itu. Ku tahan euforia di dada, ku pasang telinga bersiap untuk mendengarkan apa yang mungkin menjadi kegusarannya. “Aku mau puas-puasin jalan-jalan dulu. Mungkin ini tahun terakhirku”, katanya melanjutkan. Raut mukanya menunjukkan kekhawatiran seolah menikah menjadi akhir karirnya jalan-jalan. # Perkenalkan, Sadam Febriansyah, sahabatku. Kami saling mengenal sejak taman kanak-kanak dan tinggal di satu lingkungan yang sama. Pertemanan kami semakin dekat ketika kami masuk ke sekolah dasar. Satu sama lain cukup kompetitif memperebutkan juara kelas, tetapi aku yang menang kami bersain